Kamis, 15 Oktober 2009

Agama Buddha, Biologi dan Exobiologi

By: Buddhadasa P. Kirthisinghe

Ajaran-ajaran Sang Buddha secara populer dikenal dengan nama Buddhisme, yang merupakan salah satu dari Agama-Agama Besar Dunia. Ajaran-ajaran Buddhisme itu bersifat religious dan philosophis, serta dipandang sebagai suatu Jalan Kehidupan.

Biologi adalah ilmu pengetahuan tentang kehidupan physik di Bumi, yang membicarakan morphologi, physiologi, asal dan distribusi hewan-hewan dan tanaman-tanaman. Exobiologi secara aksaranya berarti diluar biologi. Exobiologi adalah studi tentang bentuk-bentuk kehidupan diluar Bumi.

Sebelum revolusi ilmu pengetahuan, yang dimulai pada Abad Ke-Tujuh Belas, Agama-Agama Monotheistis dan Polytheistis, percaya terhadap penciptaan yang sifatnya Illahi dan khusus, mengenai Bumi, Manusia dan semua phenomena lainnya, di dunia kita ini. Assumsi mystis ini menjadi berantakan, karena adanya kemajuan ilmu pengetahuan modern, sebagai misalnya Astronomi, Ilmu Kimia Physik, dan Theori-Evolusi-nya Charles Darwin.

Kehidupan Di Planit-Planit Itu Dapat Muncul
Atau Dapat Menghilang, Tergantung Dari
Lingkungan Sekitarnya.

Didalam ilmu pengetahuan Biologi, proses-proses kehidupan itu dipelajari, terutama dengan observasi, eksperimen dan induksi. Dengan majunya ilmu-ilmu pengetahuan Biologi, sebagai misalnya Biokimia Biophysika, Ilmu Genetika, dan sebagainva, konsep-gonsep Dunia menurut pandangan Theologi, di masa-masa awal, lalu mengalami kekacauan, dan ilmu-ilmu yang membicarakan fungsi-fungsi Dunia itu, lebih ditentukan secara definitif, oleh Hukum Sebab dan Akibat. Memanglah, bahwa Hukum Sebab dan Akibat ini, adalah menjadi salah satu dari ajaran-ajaran pokok dari Agama Buddha.

Khususnya, kepercayaan bahwa manusia itu dicipta secara khusus, sesuai dengan peta Illahi, tidak lagi mengandung arti didalam Agama Buddha. Kemajuan yang cepat dari ilmu pengetahuan telah menghalau assumsi tersebut, dan telah menyebabkan orang percaya kepada fakta, bahwa kehidupan di Bumi ini, ber-evolusi melalui waktu yang berjuta-juta tahun, dari suatu organisme ber-cel-tunggal, menuju ke bentuk-bentuk kehidupan tingkatan yang lebih komplek dan lebih tinggi. Sekarang, kebenaran evolusi tersebut diterima sebagai suatu fakta kehidupan. Tentu saja, bentuk kehidupan yang paling tinggi di Bumi ini, adalah manusia

- Homo Sapiens.

Di Bumi kita ini, hanya ada satu bentuk dasar, dari kehidupan - dari virus yang sederhana sampai dengan ikan paus yang paling besar, dari pohon kayu merah hingga manusia, itu wujudnya mempunyai zat dasar yang terdiri dari protein-protein dan nucleic acid. Semua bentuk dari kehidupan, itu mempergunakan vitamin-vitamin, mengalami jenis perubahan-perubahan chemis, yang sama, dan mempergunakan cara-cara pembebasan dan penggunaan enersi, yang sama. Namun pada mereka itu, terdapat variasi hingga sampai ke hal yang sekecil-kecilnya.

Dipercayai bahwa kehidupan di Bumi ini, mula pertama ada di laut, dan wujud kehidupan tersebut terbentuk dari, dan bersesuaian dengan, elemen-elemen chemis yang sama, yang sejak dahulu, maupun sampai sekarang, umum ada di laut. Oleh karena itu, tidak ada ramu-ramuan yang mysterious, atau unsur-unsur magis, yang merupakan hasil jadi dari pergabungan unsur-unsur, atas dasar tangan-tangan dingin yang mahir menciptakan sesuatu, atau atas dasar karya dari Dewa.

Dr. Herbert Wendt menyatakan pendapatnya sebagai berikut : "Samudera itu adalah merupakan Ibu dari kehidupan. Didalam lumpur yang primer dari Samuderalah hewan-hewan yang pertama ada, itu mula-mula hidup. Sembilan puluh persen dari tumbuh-tumbuhan hidup di laut, hingga sekarang ini; dan di air-lah semua wujud kehidupan yang kita ketahui itu semua berasal."

Dengan penemuan-penemuan modern di bidang Blokimia, para ilmuwan sangat heran melihat cara-cara alam, dan benda-benda alam itu mengalami perkembangannya, yang hampir tidak pernah menyimpang dari hukumnya. Para ilmuwan telah menemukan fakta bahwa beberapa materi alam, misalnya tanah liat, itu dapat berlaku sebagai catalyst untuk mempercepat tersusunnya molekul-molekul organic yang komplek, dari wujud-wujud yang sederhana. Mereka juga melihat bagaimana motekul-molekul yang rumit, itu secara alamiah mengambil bentuk-bentuk, yang mereka butuhkan untuk proses-proses kehidupan.

Suatu molekul protein, misalnya, adalah merupakan suatu kata rantai yang panjang, yang terdiri dari ribuan sub-unit sub-unit, yang dinamai amino acid. Agar dapat aktif secara biologis, mata rantai tersebut harus mengalami perkembangannya dalam sesuatu cara khusus menurut pola tertentu, dan tidak menurut pola yang lainnya.

Para ilmuwan telah menyadari, atau melihat peristiwa beberapa kali, bahwa Bumi yang primitif ini, lebih merupakan suatu type planit baru, yang sifatnya umum, yang kaya dengan kimia-kimia organis, yang sederhana. Kimia-kimia organis itu mencakup yang dinamai amino acid. Keajaiban kehidupan organis yang terdapat pada wujud-wujud di Bumi ini, adalah terletak pada acara pembentukannya, yang dari kimia-kimia yang sederhana, yang lalu menjadi molekul-molekul yang harus memiliki komposisi-komposisi dan bentuk-bentuk yang specifik, untuk dapat melakukan tugas-tugas mereka.

Para ilmuwan berkata bahwa, di alam ini, atau didalam laboratori, suatu rangkaian amino acid itu telah mempunyai kecenderungan alamiah untuk mengalami bentuk perwujudan tertentu, yang kita lihat ada di alam ini. Hal itu yang menjadi sebabnya, karena ada kekuatan-kekuatan elektris residual, yang menyebabkan mata-rantai mata-rantai itu menyusun bentuk-bentuk khusus, dan tidak bekerja secara membabi buta. Diterangkan oleh para ilmuwan bahwa nampak dengan jelas pada amino acid itulah letaknya beberapa kecenderungan, dan tidak pada yang lainnya, yang menyebabkan terbentuknya mata-rantai mata-rantai tersebut. Peristiwa atau proses yang demikian inilah, yang tampaknya paling banyak terjadi, didalam sistem-sistem kehidupan.

Para ilmuwan seluruh dunia yang percaya bahwa, apabila diberikan satu mangkuk amino acid, seperti yang terdapat pada masa awal dari adanya kehidupan di laut, maka akan muncul kehidupan awal; dan tak dapat tidak pasti demikian adanya. Dr. Barghoon dari Universitas Harvard percaya bahwa kehidupan organis itu telah ada sejak sejarah awalnya dari bumi kita ini. Beliau telah menemukan fossil yang membuktikan bahwa pada batu karang yang tertua umurnya, telah dihuni bacteria dan algae; batu karang tertua itu yang telah diketahui adalah yang terdapat di batu karang pohon fig di Afrika Selatan, yang umurnya 3.1. bilyun tahun.

Bacteria dan algae itu telah mewakili wujud-wujud kehidupan yang agak maju. Wujud-wujud kehidupan tersebut agak maju setingkat dari sistem kehidupan pertama, dan kalau pada tanaman yang ada di dunia modern sekarang ini, adalah tanaman yang kemajuannya jauh diatas wujud-wujud kehidupan ber-cel satu. Periode waktu tersebut haruslah telah melampaui suatu periode masa evolusi yang agak panjang, selama periode mana bacteria yang ada di zaman awal, telah muncul. Sejak Bumi berkeadaan padat, yang waktunya hanya 4.5 bilyun tahun yang lampau, hanya tinggal kurang dari satu bilyun tahun untuk timbulnya wujud-wujud kehidupan yang demikian itu.

Para ilmuwan sekarang ini menyatakan pendapatnya bahwa apabila ada temperatur yang layak air, carbon dan nitrogen didalam beberapa bentuk, seperti yang terdapat pada waktu Bumi masih berkeadaan primitif, maka tidak boleh tidak, tentu akan ada kehidupan.

Apabila catalyst-catalyst yang tepat bergabung bersama-sama, haruslah telah dapat muncul kehidupan, selama waktu satu tahun saja. Adalah tidak ada pembenaran, atau argumentasi yang cukup, yang dapat membenarkan pendapat beberapa sarjana yang mengatakan bahwa dibutuhkan waktu 100 juta tahun untuk munculnya kehidupan.

Dengan ber-evolusinya makhluk chordata, dengan tulang-tulang dan sistem syaraf yang effisien, makhluk chordata berkembang, dari ikan, yang masih merupakan penghuni laut, lalu meningkat menjadi amphibia dan reptil, yang telah dapat mengadakan penyesualan-diri untuk dapat hidup di darat, agar dapat mencari tanaman. Dari tingkatan reptil, burung, dan binatang menyusui (= mamal), hewan-hewan tersebut ber-evolusi hingga menjadi primat. Dari primat-primat itu, ber-evolusi-lah, dan muncullah, hewan yang sangat dominant terhadap alam, makhluk Homo Sapiens, yang tubuhnya lentur, mudah digerak-gerakkan, dan memiliki otak yang paling besar, - yaitu : Manusia.

Haruslah ditunjukkan disini bahwa proses kehidupan yang spontan itu. kemunculannya tidak dibatasi hanya pada Bumi kita ini saja, tetapi juga tidaklah kita ragukan, juga ada pada sesuatu planit, di seluruh alam semesta, yang memiliki kehidupan seperti yang telah diterangkan dimuka.



http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=900&multi=T&hal=0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

101 Ebook Gratis